Rabu, 31 Mei 2023

MEMASAK YUK - JANGAN JADI GEN STRAWBERI


Foto : Anak - anak kelas 8 SMPITIS Memasak dengan Tungku
Apakah masih relevan bagi kita mempelajari cara hidup orang jaman old? Hari gini gitu lho... kok ya masih juga mau yang belibet. Dah bukan jamannya lagi. 

Dan lucu juga saat kita kasi pengumuman buat anak-anak untuk praktik prakarya memasak. Sebagian anak-anak oke-oke saja. Kepaksa, hahaha.... namanya juga tugas sekolah. 

Btw, ada bagian penting yg hendak kita tanamkan kepada anak-anak. Tentang memahami bagaimana cara hidup "prihatin" orang-orang di masa lalu. Konsep yang pada akhirnya membentuk mental orang-orang jaman old menjadi tangguh dan tahan terhadap tekanan hidup. 

Kita tentu tahu, terlepas kelebihan/manfaat teknologi informasi yang kita nikmati kini - ternyata memberi dampak negatif. Yaitu lahirnya kelompok sosial dari golongan anak-anak yang lahir tahun 2000-an. anak-anak cerdas nun kreatif yang secara alamiah kompatibel banget dengan berbagai inovasi terkini. anak-anak ini sering juga disebut sebagai "Generasi Strawberi".

Kenapa Strawberi? Ya.. buah strawberi adalah bentuk perwakilan dari sebuah komoditi buah-buahan yang dispesialkan perawatannya. Buahnya imut, lucu, segar, menggiurkan, dll. Tapi buah ini sangat rapuh.

Begitulah kiranya analogi keadaan generasi terkini. Walau tidak semua, tapi memang faktanya agak tidak mudah mengajak gaya hidup penuh tantangan pada sebagian besar anak muda jaman now

Ya dah, lha ini masak apa sih anak-anak kelas 8? Ini lagi masak tumis. Pakai tungku bakar. Agak dimodif dikit biar ga ngoyo tiup-tiupnya. Alhamdulillah, jadi akhirnya jadi juga hasilnya. Dan langsung disantap berjamaah sekalian dibagi dikit ke guru - guru putra di kantor.

Tahu tidak, ternyata, managemen masak ala tungku bakar ini lebih menantang (dalam bahasa anak - anak sekarang = merepotkan). Kita tidak bisa seenak hati mengatur "tuning" api seperti kompor gas. Maka itu, managemen masak harus lebih tertata persiapannya - lebih matang urutan perencanaanya.

Di bagian ini anak-anak pada akhirnya tahu dan belajar sesuatu. Betapa di setiap makanan yang mereka biasa  nikmati - ada usaha yang harus diperjuangkan. Di rumah ada mama, ibu, umi. Enak tinggal makan. Ada kompor. Ada go-food (upst...). Sekarang mereka mundur agak jauh ke belakang. Menikmati teknologi masa lalu. Dengan segudang nilai kearifan lokal warisan hidup pendahulu kita. 

Mudah - mudahan ada hal-hal yang lain yang bisa mereka ambil dari kegiatan ini. Kita berharap lebih, agar generasi yang terwakili oleh foto-foto ini dapat menyongsong masa depan dengan gemilang - menjadi para pemimpin bangsa dan penegak pilar agama. Dan tentunya tidak mudah rapuh oleh tekanan berikut perubahan sosial masyarakat di jaman kelak mereka hidup.

Liputan ini ditulis oleh Tim Jurnalistik SMPIT Ibnu Sina Wuluhan.
Yuk, Daftar ke SMP IT Ibnu Sina. Info lengkap segera akses :

1 komentar:

Ana Muslikha Guru SMP IT IBNU SINA Wuluhan mengatakan...

Teruslah berkarya dan mengasah potensimu.
Pembelajaran ini sangat akan bermanfaat di kehidupan nantinya
Ambillah semua ilmu yang bermanfaat selama kalian mengenyam di bangku sekolah. Insyaallah suatu saat kalian akan merasakan manisnya di saat usia dewasa nanti.
Sukses selalu